top of page

SAAT INI KITA SEDANG MENGALAMI KRISIS PENDIDIKAN!

  • KJ89
  • 13 Mar 2017
  • 3 menit membaca

Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam artikel yang berjudul: BINGUNG! APA PENTINGNYA PELAJARAN DI SEKOLAH TOH SETELAH LULUS DILUPAKAN JUGA. Sistem pendidikan kita hanya berkutat pada nilai akademis saja (IQ). Sebagaimana yang kita rasakan, satu hal yang menyenangkan dari sekolah bukan pada KBM-nya tapi ketika salah satu kegiatan belajar gurunya tidak masuk. Para siswa/i lebih menantikan jam pelajaran kosong (apalagi jika itu pelajaran matematika/kimia atau apa pun itu jika ternyata gurunya killer). Benar apa bener banget? > <

Sebenarnya saya senang sekali ketika mendengar ada pelajaran kewirausahaan di salah satu mata pelajaran di sekolah saat ini. Tetapi pertanyaannya apakah konten kewirausahaan itu sudah benar? Apakah sudah bisa mewakili terbangunnya Kecerdasan Finansial bagi peserta didik?Apakah tenaga pengajar kewirausahaan di sekolah sudah dibekali dengan benar untuk menyampaikan informasi mengenai membangun sebuah bisnis?

Jangan sampai terjebak antara dagang dan bisnis. Dagang (berjualan) merupakan bagian dari bisnis tetapi bisnis bukan sekedar berdagang karena cakupannya lebih luas lagi. Dan pada kenyataannya mengenai PRODUK (barang dagangan) bukanlah hal utama dalam membangun bisnis. Sebenarnya produk ada di posisi terakhir dalam membangun bisnis. Tentunya hal ini akan saya bahas dalam tema yang berbeda (hehehe~ jadi sering-seringlah mengunjungi blog ini~^^)

Sejujurnya perkembangan kecerdasan intelektual, emosi, spiritual bahkan kecerdasan finansial saya dapatkan dalam dunia usaha (bisnis) dibandingkan yang saya pelajari di sekolah. Jadi saat ini saya sangat menyesalkan sekolah/sistem pendidikan kita tidak memasukan pendidikan finansial dalam kurikulumnya.

Padahal jika pendidikan finansial diaplikasikan dalam sistem pendidikan, hal ini akan berefek pada kesejahteraan guru, peseta didik, orang tua bahkan dilingkungan akademis & keluarga.

Karena penyebab utama di balik krisis keuangan yang dialami masyarakat ini dikarenakan kurangnya pendidikan finansial sejak dini, baik dilingkungan keluarga atau pun di dunia akademis.

Jadi sebenarnya indikator kesuksesan program mata pelajaran kewirausahaan disekolah adalah KESEJAHTERAAN GURU meningkat, KESADARAN FINANSIAL pun terbangun dalam diri peserta didik (siswa/i). Sehingga mereka mampu merencanakan bisnis dan investasi sejak dini

Saya bertanya-tanya mungkin hal-hal dibawah ini merupakan akibat kurangnya pendidikan finansial diterapkan dalam sistem pendidikan:

  • Berapa banyak usaha mikro yang kehilangan usahanya yang disebabkan kurangnya pendidikan finansial?

  • Apakah karena kurangnya pendidikan finansial menjadi penyebab banyak orang yang memilih mengeluarkan biaya besar dari puluhan bahkan ratusan juta agar dapat menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil? Padahal jika ia tahu cara berbisnis dengan uang segitu ia sudah mampu membangun bisnis.

  • Berapa banyak dari masyarakat yang memilih meminjam uang ke bank dengan jumlah yang besar hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif? Sehingga menyebabkan bertambahnya beban pengeluaran bulanan untuk bayar kredit.

  • Bagaimana dengan korupsi? Jika saja setiap orang tahu cara menanam uang dalam bisnis dan investasi dengan tepat (FQ), bisa mengotrol emosi (EQ) dan membangun spiritual (SQ) mereka pasti mampu menahan diri dan menjauhi sifat serakah dan takut miskin. Sehingga mereka sadar bahwa mengambil yang bukan haknya (korupsi) itu benar-benar perbuatan yang sangat buruk. PARA KORUPTOR ITU BERPENDIDIKAN TINGGI (PINTAR) KARENA HASIL DIDIKAN YANG BERFOKUS PADA IQ SAJA!

  • Siapa penyebab terjadinya krisis pendidikan ini? Padahal konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara begitu luar biasa, bahkan negara Finlandia yang menerapkannya bisa menjadi negera yang bagus dalam pendidikan di dunia.

Krisis yang terjadi dewasa ini bukan disebabkan oleh orang miskin yang tak berpendidikan. Justru dibalik kekacauan ini terdapat sejumlah orang yang berpendidikan tinggi (PINTAR TAPI KORUP) namun kurang pengetahuan finansial (EQ, SQ & FQ) sehingga berakibat pada guncangan perekonomian negeri.

Orang-orang miskin merupakan korban dari kebijakan-kebijakan orang-orang terdidik yang tidak berpihak pada rakyat.

KITA TIDAK SEDANG MENGALAMI KRISIS KEUANGAN.

KITA SEDANG MENGALAMI KRISIS PENDIDIKAN.

PENDIDIKAN YANG TIDAK DIAJARKAN DI SEKOLAH.

YAITU PENDIDIKAN FINANSIAL YANG MEMBAHAS MENGENAI MENGOPTIMALKAN FUNGSI (NILAI) UANG YANG BUKAN SEKEDAR UNTUK KEBUTUHAN KONSUMTIF TETAPI JUGA BERNILAI SEBAGAI PENGGGERAK EKONOMI YANG LEBIH PRODUKTIF.

SEHINGGA KESEJAHTERAAN HIDUP BISA TERCAPAI.

Komentar


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page